Selasa, 03 Mei 2011

Kisah seorang Pendoa

Ketika ku mohon pada Allah kekuatan, Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat

Ketika ku mohon pada Allah kebijaksanaan, Allah memberiku masalah untuk ku pecahkan

Ketika ku mohon pada Allah kesejahteraan, Allah memberiku akal untuk berfikir

Ketika ku mohon pada Allah keberanian, Allah memberiku kondisi bahaya untuk ku atasi

Ketika ku mohon pada Allah untuk memberiku cinta, Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk ku tolong

Ketika ku mohon pada Allah bantuan, Allah memberiku kesempatan,,,


Aku tidak pernah menerima langsung apa yang ku minta, tapi aku mendapatkan segala yang ku butuhkan, DOA-ku terjawab sudah...




Minggu, 01 Mei 2011

Sendi oh sendi...

Nyeri Persendian
Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak dengan baik, juga merupakan suatu penghubung antara ruas tulang yang satu dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan sesuai dengan jenis persendian yang diperantarainya.

Anatomi-Fisiologi Sendi
Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin. Keseluruhan daerah sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovial untuk “meminyaki” sendi. Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat pada tulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya dan membatasi gerakan yang dapat dilakukan.
Rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang mempunyai mempunyai fungsi ganda yaitu untuk melindungi ujung tulang agar tidak aus dan memungkinkan pergerakan sendi menjadi mulus/licin, serta sebagai penahan beban dan peredam benturan. Agar rawan berfungsi baik, maka diperlukan matriks rawan yang baik pula.
Matriks terdiri dari 2 tipe makromolekul, yaitu :
  • Proteoglikan : yang meliputi 10% berat kering rawan sendi, mengandung 70-80% air, hal inilah yang menyebabkan tahan terhadap tekanan dan memungkinkan rawan sendi elastis
  • Kolagen : komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangat tahan terhadap tarikan. Makin kearah ujung rawan sendi makin tebal, sehingga rawan sendi yang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikan
Disamping itu matriks juga mengandung mineral, air, dan zat organik lain seperti enzim.

Gejala Sama, Jenis Berbeda

Kebanyakan orang tahu bahwa rematik menyebabkan rasa nyeri, kaku, dan kadang-kadang pembengkakan pada sendi. Tapi, rematik juga dapat mempengaruhi otot dan tendon (tempat otot melekat), yang mungkin tidak bengkak tetapi tetap sakit.
Jenis rematik ada kuranglebih 100 macam, yang paling umum adalah Osteoarthritis, Rheumathoid Arthritis dan Gout (Arthritis Pirai).

OSTEOARTHRITIS (OA)
  • Definisi : Osteoartritis / penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan kerusakan tulang rawan sendi, yang berkembangnya secara lambat.
  • Penyebabnya : tidak diketahui.
  • Lokasi sendi yang terkena : sendi tangan / kaki, sendi-sendi besar yang menanggung beban/berat badan tubuh kita (sendi tulang belakang, sendi lutut, sendi panggul).
  • Faktor resiko Osteoarhtritis :
    - faktor usia ( sering pada usia diatas 60 tahun )
    - jenis kelamin ( frekuensi OA lebih banyak pada wanita diatas usia 50 tahun)
    - genetik (keturunan)
    - kegemukan
    - cedera sendi ( akibat pekerjaan & olahraga )
  • Gejala OA
    - nyeri sendi yang khas yaitu nyeri yang bertambah berat pada waktu menopang berat badan atau waktu aktivitas (melakukan gerakan), dan membaik bila diistirahatkan
    - gerakan sendi menjadi terhambat karena nyeri
    - pada beberapa penderita, nyeri sendi atau kaku sendi dapat timbul setelah istirahat lama, misalnya duduk di kursi atau mobil (perjalanan jauh), atau setelah bangun tidur di pagi hari
    - kadang disertai suara gemeretak/kemretek pada sendi yang sakit
    - penderita mungkin menunjukkan salah satu sendinya (sering lutut atau tangan) secara perlahan membesar
Terapi OA

Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan OA secara tuntas. Pengobatan yang ada saat ini hanya berfungsi untuk mengurangi nyeri dan mempertahankan fungsi dari sendi yang terkena. Tiga tujuan utama yang ingin dicapai dalam proses terapi OA, yaitu untuk mengontrol nyeri dan gejala lainnya, untuk mengatasi gangguan pada akttivitas sehari-hari, dan untuk menghambat proses penyakit.
Pengobatan dapat dengan olahraga, kontrol berat badan, perlindungan sendi, terapi fisik, dan obat-obatan. Bila semua terapi tidak memberikan hasil, dapat dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan operasi pada sendi yang terkena.
Glucosamine dan condroitine sulfate
·          Glucosamine : suatu gula amino yang berfungsi untuk pembentukan dan perbaikan kartilago.
·          Condroitine sulfate : bagian dari molekul protein besar (proteoglycan) memberikan elastisitas dari karilago.
Keduanya menyebabkan berkurangnya rasa nyeri dan memperlambat kerusakan kartilago pada penderita OA.


Gambaran Osteoarthritis





RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)
  • Definisi : suatu penyakit autoimun dimana persendian secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. Biasanya muncul pada usia antara 25-50 tahun,tapi bisa juga diluar usia itu
  • Penyebabnya : belum dapat diketahui secara pasti
  • Gejala yang ditimbulkan :
    - kaku pada persendian
    sekitarnya pada pagi hari yang berlangsung lebih dari 1 jam
    - pembengk
    akan pada sendi ( minimal 3 sendi secara bersamaan ) misalnya : pada sendi jari-jari tangan / kaki, sendi pergelangan tangan / kaki, sendi siku, sendi pinggul, atau sendi lutut
    - peradangan tersebut bisa terjadi pada kedua belah sisi, dapat disertai timbulnya nodul / benjolan dibawah kulit
    - selain itu bisa timbul perubahan bentuk sendi (deformitas) akibat kerusakan rawan sendi & erosi tulang disekitar sendi
    - pada RA juga bisa disertai dengan demam, lemah, dan nafsu makan berkurang
  • Pada pemeriksaan laboratorium : Faktor Reumatoid serum menunjukkan adanya titer abnormal.
  • Radiologis : pada sinar-X tangan / pergelangan tangan menunjukkan adanya erosi/dekalsifikasi tulang pada sendi & sekitarnya.

Sebenarnya pninsip penatalaksanaan semua penyakit sendi hampir sama yaitu meliputi:

1) Proteksi sendi
2) Diet
3) Medikamentosa
4) Rehabilitasi
5) Pembedahan
6) Psikoterapi Dengan demikian penatalaksanaan RA prinsipnya samapula, hanya ada kekhususan tertentu.

Penggunaan medikamentosa pada penyakit reumatik dapat dibagi dalam:
1. Obat analgetik
2. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
3. Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs (DMARD)
4. Kortikosteroid sistemik dan suntikan intra-artikuler.

Prinsip penggunaan analgetik dan OAINS pada OA dan RA adalah sama. Obat ini berguna untuk menekan nyeri dan inflamasi (bersifat simptomatik), tetapi tidak dapat menghentikan perjalanan penyakit OA dan RA. Walaupun demikian obat ini masih diperlukan karena dapat mengurangi keluhan penderita sehingga tetap dapat melakukan aktifitas sehari-hari.

Penderita RA umumnya lebih sering dan lebih banyak menggunakan obat ini karena keluhan inflamasi sendinya lebih menonjol, dengan demikian efek samping juga lebih sering dijumpai. Hingga saat ini DMARD baru ditemukan untuk penderita RA. DMARD dapat menekan perjalanan penyakit RA sampai tahap remisi, penderita selama beberapa waktu dapat bebas dari keluhan inflamasi sendi tanpa menggunaKan obat analgetik atau OAINS, DMARD membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 6 bulan, agar dapat mencapai efek yang diharapkan, oleh karena itu pada tahap awal kombinasi DMARD dengan OAINS sangat dianjurkan.

DMARD yang sering digunakan untuk RA ialah Hidroksiklorokuin, Ga- ram emas, D-pennicilamin, salazopirin dan obat imunosupresif. Kortikosteroid sistemik tidak dianjurkan untuk penderita OA, karena lebih banyak efek samping dan efek terapi yang diharapkan. Pada RA,, kortikosteroid sistemik ternyata tidak dapat menghentikan progresifitas penyakit, sehingga penggunaannya sebaiknya dibatasi, hanya bersifat simptomatik saja. Penggunaan kortikosteroid hanya pada kasus berat, yang tidak responsif dengan OAINS dan yang mempunyai kontraindikasi mutlak dengan OAINS. Pada kasus berat yang ditandai dengan demam tinggi, anemia, berat badan menurun dengan cepat, neuropati, vaskulitis, perikarditis, pleuritis, skieritis dan sindrom Felty biasanya diberikan dosis tinggi, yang segera diturunkan bertahap bila gejala berkurang.
Pada penderita yang tidak responsif dengan OAINS, maka dosis yang diberikan biasanya dosis rendah : metilprednisolon 5-7,5 mg/hari.
Suntikan kortikosteroid intraartikuler dapat dipertimbangkan pada penderita RA dan OA yang pada 1-2 sendinya masih tetap meradang, pemberian tidak boleh terlalu sering dan hati-hati pada sendi penopang berat badan.

GOUT (ARTHRITIS PIRAI)
  • Definisi : suatu penyakit yang ditandai dengan serangan nyeri sendi yang berulang-ulang dan tiba-tiba, peradangan sendi bersifat menahun (kronis) dan setelah terjadi serangan berulang, sendi bisa menjadi bengkok
  • Penyebabnya : karena tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia)
  • Lokasi sendi yang terkena : biasanya adalah pangkal ibu jari kaki, meskipun demikian serangan ini bisa terjadi pada persendian lain, seperti pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan atau jari tangan
  • Gejala : gout berkembang dalam 4 tahap :
1.     Tahap Asimptomatik : Pada tahap ini kadar asam urat dalam darah meningkat, tidak menimbulkan gejala.
2.     Tahap Akut : Serangan akut pertama datang tiba-tiba dan cepat memuncak, umumnya terjadi pada tengah malam atau menjelang pagi. Serangan ini berupa rasa nyeri yang hebat pada sendi yang terkena, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan perlahan-lahan akan sembuh spontan dan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 14 hari.
3.     Tahap Interkritikal : Pada tahap ini penderita dapat kembali bergerak normal serta melakukan berbagai aktivitas olahraga tanpa merasa sakit sama sekali. Kalau rasa nyeri pada serangan pertama itu hilang bukan berarti penyakit sembuh total, biasanya beberapa tahun kemudian akan ada serangan kedua. Namun ada juga serangan yang terjadi hanya sekali sepanjang hidup, semua ini tergantung bagaimana sipenderita mengatasinya.
4.     Tahap Kronik : Tahap ini akan terjadi bila penyakit diabaikan sehingga menjadi akut. Frekuensi serangan akan meningkat 4-5 kali setahun tanpa disertai masa bebas serangan. Masa sakit menjadi lebih panjang bahkan kadang rasa nyerinya berlangsung terus-menerus disertai bengkak dan kaku pada sendi yang sakit.

Gambaran Gout (Arthritis Pirai)





Pengobatan pada penderita secara umum ditujukan untuk :
  • Menghilangkan / mengurangi rasa nyeri
  • Menghilangkan gejala inflamasi (peradangan)
  • Mencegah terjadinya deformitas (perubahan bentuk) dan memelihara fungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik
Obat-obatan yang biasa / umum dipakai :
a.     Untuk menghilangkan rasa nyeri dan mengontrol peradangan pada penderita rematik adalah Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS), seperti :
·         Ibuprofen ; efek sampingnya : gangguan pencernaan, diare, konstipasi, nyeri lambung.
·         Indomethasin ; efek sampingnya : sakit kepala, diare.
·         Aspirin ; efek sampingnya : nyeri lambung, mual, diare.
b.     Untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah, seperti :
a.     Probenesid ; efek sampingnya : sakit kepala, gangguan saluran cerna, mual dan muntah, dermatitis.
b.     Allopurinol ; efek sampingnya : gangguan pencernaan, timbulnya ruam di kulit, berkurangnya jumlah sel darah putih, dapat mengakibatkan kerusakan hati.